Home > Blog > Doa Lunas Utang Agar Hidup Kita Tentram Dunia & Akhirat - Dibaca 4.022 x. Agar Terhindar Dari Hutang Atasi Dengan Doa Ini
Bagikan
Doa adalah senjata kaum muslimin. Untuk masalah apapun, doa seharusnya menjadi nomor satu sebagai solusinya. Berdoa apa saja untuk masalah apapun. Tak terkecuali, doa untuk terhindar dari yang namanya hutang.
Hutang adalah hal yang dibenci sekaligus dirindu. Dibenci karena itu adalah simbol kekalahan. Dirindu karena mungkin bisa digunakan untuk berbalik menang dari kekalahan itu.
Dalam posisi kepepet dan sebagai solusi terakhir, hutang sah-sah saja. Namun hendaknya, itu tidak dijadikan kebiasaan. Apalagi tiap bulan selalu berhutang. Entah ke teman, tetangga atau saudara. Yang terburuk, utang kepada rentenir atau bank.
Seolah-olah jalan keluar satu-satunya hanyalah berhutang.
Anda tahu, yang jelas, kegiatan berhutang ini (selama prosesnya masih berjalan dan belum dilunasi), akan membawa sebab seperti berikut:
1. BAGI YANG BERHUTANG (DEBITUR)
Karena merasa masih punya hutang dan super sungkan, dari janji 1 bulan akan mengembalikan ternyata sudah 3 bulan belum juga terlunasi, jadinya main kucing-kucingan.
Biasa ketemuan tiap hari (di kantor, rumah atau tempat ibadah, misalnya), sekarang hanya seminggu sekali.
Itupun sekedar ber hai-hai singkat. Tak enak. Tak hangat. Tak gayeng. Seolah ada sekat. Dan solusi akhir: menghindar.
Apalagi juga utangnya sudah kadung membesar dan sebesar gunung. Sudah pasti frekuensi menghindarnya akan makin lama.
Berharap hutang lunas dalam sekejap, tetapi selalu lari dari niatan melunasi utangnya, biasanya utang itu justru tak akan pernah bisa dilunasi.
2. BAGI YANG MEMBERI HUTANG (KREDITUR)
Jangan dikira yang bingung dan gundah bukan hanya orang yang berhutang. Yang memberi utang pun juga tak kalah pusingnya.
Pengutang (debitur) pusing karena sulit membayar. Pemberi hutang (kreditur) pusing gimana cara menagihnya.
Jadi serba salah.
Mau silaturahiim kerumahnya, dikira nagih hutang. Padahal niatnya memang main doang.
Menyapa di jalan, dikira juga nagih. Mau ngajak hang out, tahu memang dia lagi bokek.
Lantas bagaimana enaknya? Bingung. Dan solusi terbaik: sama, menghindar.
Apalagi ada pameo di masyarakat, bahwa sekarang ini, orang yang berutang jauh lebih galak dari orang yang kasih hutang.
Begitu ditagih, tak cuma bilang "ntar..ntar..", tapi juga sambil ngancam dan ngajak berkelahi si penagih utang. Nah, lho...
Sehingga tak jarang, hingga sudah masuk hitungan tahun pun, hutang itu masih tak terbayar. Masing-masing pihak merasa saling sungkan dan enggan untuk bertemu. Malas bertegur sapa. Dan entah kapan terbayar, lalu bisa bertemu kembali untuk sekedar bersilaturahim.
Dan pada akhirnya si penghutang malah menganggap adanya ‘pemutihan’ dari si pemberi hutang, mungkin merasa tak pernah ditagih.
Kalau sudah begini, mungkin ustadz Yusuf Mansur yang terkenal dengan solusi doa bebas hutang lewat sedekah juga akan kesulitan membantu hehe..
Kata-kata bijak (meskipun saya jelas bukan orang bijak) yang ingin disampaikan disini adalah: hati-hati berhutang kepada teman.
Karena, apabila ternyata sulit untuk mengembalikan, Anda tidak saja terancam kehilangan uang, tetapi juga teman!
Baca Juga: Membedakan Hutang Untuk Pribadi dan Hutang Untuk Keperluan Bisnis
Itu musibah besar, terutama kehilangan teman (putus silaturahiim). Seperti diketahui, memutuskan tali silaturahmi diantara sesama muslim termasuk dalam dosa besar. Tentu tak ingin itu terjadi kepada diri kita.
So, jangan gampangan berhutang ya.
Dan lagipula, yang dimintai hutang juga belum tentu selalu punya uang. Yang terburuk, siapa tahu justru dia sendiri yang sedang perlu doa terlilit hutang, daripada kita.
Lantas bagaimana sebaiknya menghadapi hutang yang sedang menumpuk itu?
Yang pertama dan utama, mohon diingat, Allah swt adalah tempat dimana kita bergantung. Allah swt sebagai Dzat penentu dimana semua permohonan kita akan dikabulkan atau masih ditunda.
Oleh sebab itu, sebelum melakukan tindakan apapun, berdoalah kepada Allah swt agar Allah lunaskan hutang kita dalam sekajap. Berdoa yang ampuh agar tidak ditagih utang lagi.
Bukan bergantung kepada makhluk. Kepada manusia. Kepada undian. Kepada nasib. Apalagi kepada dukun. Naudzu billah min dzalik, jangan dilakukan ya...Yang kuat dan sabar bertawakkal kepada Allah swt semata. Berdoa melunasi hutang sesuai sunnah sudah pasti akan lebih barokah.
Alih-alih, setelah menata diri dan berserah diri kepada Allah swt, mulailah untuk berpikir dan melakukan tindakan berikut ini:
SOLUSI MENYELESAIKAN HUTANG DARI USAHA INTERNAL
- Jual aset
- Jual perabotan
- Menurunkan gaya hidup / lebih berhemat
- Kreatif mencari penghasilan tambahan
- Mulai berjualan meski kecil-kecilan atau bergerobak
- Lebih banyak bersyukur
- Lebih banyak bersabar
- Berdoa terhindar dari hutang
- Dsb.
InsyaAllah apabila kita syukur dan sabar Allah swt akan kasih jalan keluar. Selalu dan terus berdoa. Doa minta kaya dan lepas dari hutang untuk selamanya, semoga Engkau kabulkan Ya Allah...Aamiin.
Setelah ikhtiar seperti diatas, ada baiknya kita memulai lagi untuk belajar dan memahami secara mendalam, apa dan bagaimana sih, hutang itu?
Apakah hutang itu selalu buruk? Ataukah ada hutang yang baik?
Ini penting agar kita tidak lagi terjerat hutang. Agar kita semakin pintar menghindari hutang, apalagi hutang yang sebesar gunung.
HUTANG BAIK vs HUTANG BURUK
Hutang baik adalah ketika uangnya cair, lalu diinvestasikan, dibisniskan, dileveragekan, atau dibelikan tiket seminar.
Pendeknya: investasi leher keatas.
Bisa juga direkreasikan ke tempat wisata atau tempat baru yang belum pernah dikunjungi, dengan maksud shopping idea, belanja ide siapa tahu ada ‘sesuatu’ disana yang bisa kita kembangkan di tempat kita ketika rekreasi usai.
Hutang baik disebut juga hutang produktif.
Barikut ini adalah sumber hutang yang aman, karena biasanya mudah dan tak berbelit. Contohnya berhutang ke orang tua, mertua, saudara dekat, teman karib (sahabat), dsb.
Kalau gagal bayar, orang tua biasanya cukup berujar ‘sing sabar yo lee..’, mertua berkata ‘gak popo nak..’ dan moga2 tidak meminta anaknya dikembalikan hehe…, saudara dekat membatin ‘koyoke lagi gak duwe duwek…’ dan sahabat nelpon tapi segera di miskol karena sungkan.
Walaupun mudah, berhutang ke pihak ketiga semacam ini, kalau gagal bayar bisa terancam putus hubungan kekeluargaan (kalau dia keluarga) dan hubungan pertemanan (kalau dia teman).
Hutang buruk adalah ketika uangnya cair, lalu digunakan untuk membayar hutang lainnya, dibelikan henpon, kulkas 10 pintu, mobil, dugem tiap malam gak jelas dengan teman-teman.
Pendeknya: investasi leher kebawah.
Bisa juga dijudikan dengan maksud agar kaya mendadak. Tak jarang diikutkan ke sebuah investasi abal-abal dengan mantra; “setor uangmu, diam saja dirumah, tiap bulan terimalah passive income!”. Ternyata, zonk! Memang, mana ada bisnis yang terlalu mudah seperti itu..
Hutang buruk disebut juga hutang konsumtif.
Berikut ini adalah sumber hutang yang berbahaya, karena seringnya nyerempet riba yang melenyapkan berkah, dan umumnya sulit disertai banyak konsekuensi.
Contohnya adalah bank, leasing, finance, pegadaian, koperasi, dsb.
Kalau gagal bayar, debt collectornya akan membuat si gagal bayar tak tenang dari pagi hingga malam. Diteror sedemikian rupa, dipermalukan didepan orang sekampung, dan disita semua aset dan jaminannya. Beberapa kasus bisa menyebabkan perceraian (na’udzubillah…).
Ini adalah model hutang yang paling ngenest: sudah sulit, ancamannya juga luar biasa.
DOA MELUNASI HUTANG SEBESAR GUNUNG
Akhir bahasan, berikut adalah do’a agar kita terhindar dari hutang:
“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak”
[Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu].
Lebih khusus lagi pada pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Ini memaksa hampir semua orang: tua-muda, pria-wanita, pegawai-owner, desa-kota, ukm-konglomerat, dll untuk berpikir ulang tentang uang.
Jika dulu bergaji puluhan juta, mungkin sekarang tinggal recehan, akibat PHK.
Jika dulu beromzet milyaran, mungkin sekarang tinggal satuan, akibat kena denda.
Jika dulu makan ala restoran, mungkin sekarang cukup rumahan.
Jika dulu royal, mungkin sekarang cari obralan.
Siapapun kita, dimana posisi kita, seberapa dalam jatuhnya kita, semoga Allah swt kuatkan kita semua, dan terhindar dari yang namanya hutang.
Jika sudah terlanjur berhutang, semoga Allah Swt memudahkan urusan kita untuk bisa segera melunasinya.
Kita berlindung kepada Allah Ta’ala dari hutang yang belum terbayar, dan dari putusnya Silaturahiim.
Aamiin.
< Celana Cingkrang Ala Cowok Muslim
Hijab Instan, Tren Busana Muslimah Milenial >
Ingin temanmu tahu tentang artikel ini? Tolong dibagikan ya..
BACA TOP 5 BLOG MUSLIM TERATAS LAINNYA
10 Alasan Mengapa Harus Memakai Busana Muslim
Kisah Nyata Keluarga Tentang Sesudah Kesulitan Ada Kemudahan
Cara Cespleng Agar Suami Mau Shalat di Masjid
Busana Muslim Untuk Pesta Pernikahan
Cara Agar Anak Senang Pergi ke Masjid
|